Faktor Pendorong Penjelajahan Samudera Oleh Bangsa Eropa




Menjelang abad ke 16, pelaut-pelaut bangsa Eropa berhasil melakukan penjelajahan samudera sampai ke Afrika, Asia dan Amerika.

Penjelajahan bangsa Eropa tersebut didorong oleh beberapa kondisi, diantaranya adalah :

1.       Jatuhnya Konstantinopel (Ibukota Romawi Timur) ke tangan kekuasaan Turki Utsmani pada 1453 M.
Menjelang waktu Ashar pada Selasa, 29 Mei 1453, Konstantinopel berhasil dibebaskan. Takluknya ibu kota Romawi tersebut di tangan pasukan Muhammad Al Fatih menjadi pembuktian bisyarah (kabar gembira) Rasulullah saw delapan abad sebelumnya.

Di sela-sela persiapan perang Khandaq, Rasulullah ditanya salah seorang sahabat. "Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?" Nabi menjawab, "Kota Heraklius (Konstantinopel)." (Hadits riwayat Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim). Dan hampir 800 tahun kemudian bisyarah Rasulullah terbukti.

Dengan kekuatan tak kurang 100 ribu pasukan, pasukan kekalifahan Utsmani di bawah komando Mehmed II, panggilan Muhammad Al-Fatih, menaklukkan jantung peradaban Kristen terbesar saat itu. Mirip Tembok Besar di Cina, kota Konstantinopel dinaungi benteng yang terbentang sejauh total 20 kilometer guna menghindari serangan musuh. Serangan pasukan Al-Fatih sudah dimulai sejak 6 April atau lebih dari sebulan sebelumnya tanpa hasil memuaskan.

Tak mudah menundukkan Konstantinopel. Upaya penaklukan bahkan sudah dilakukan sejak tahun 44 Hijriah pada era Muawiyah bin Abu Sofian.

Pasukan artileri Al-Fatih gagal menusuk dari sayap barat lantaran dihadang dua lapis benteng kukuh setinggi 10 meter. Mencoba mendobrak dari selatan Laut Marmara, pasukan laut Al-Fatih terganjal militansi tentara laut Genoa pimpinan Giustiniani. Sadarlah Al-Fatih, titik lemah Konstantinopel adalah sisi timur yakni selat sempit
Golden Horn (tanduk emas).

Selat ini dibentang rantai besar, memusykilkan armada kecil sekali pun untuk melewatinya. Tapi Al-Fatih saat itu usianya 21 tahun tak kehabisan akal.

Ia membawa kapal-kapalnya dari laut ke darat, demi menghindari rantai besar. Sebanyak 70 kapal digotong ramai-ramai ke sisi selat dalam waktu singkat pada malam hari. Inilah awal dari kejatuhan Konstantinopel yang fenomenal.

Jatuhnya Konstantinopel menjadi pintu gerbang bagi kekalifahan Utsmani untuk melebarkan sayap kekuasaanya ke Mediterania Timur hingga ke semenanjung Balkan. Peristiwa ini kelak menjadi titik krusial bagi stabilitas politik Utsmani sebagai kekuatan adikuasa kala itu, jika bukan satu-satunya di dunia. Tanggal 29 Mei 1453 juga ditandai sebagai era berakhirnya Abad Pertengahan.

Nama Konstantinopel kemudian diubah menjadi Istanbul yang berarti kota Islam. Istanbul, kerap dilafalkan Istambul, kemudian sebagai ibu kota kekalifahan Utsmani hingga kejatuhannya pada 1923. Kota pelabuhan laut ini menjadi pusat perdagangan utama Turki moderen saat ini.

Secara geografis, wilayah Istanbul 'terbelah' dua dan masing-masing terletak di Asia dan Eropa. Berpenduduk hingga 16 juta jiwa, Istanbul adalah salah satu kota terpadat di Eropa.

2.       Kisah Perjalanan Marcopolo ke dunia timur (Asia)
Marcopolo adalah seorang pedagang sekaligus penjelajah eropa yang berrasal dari venezia (Italia).
Ia menghabiskan waktu dua puluh tahun dalam melaksanakan ekspedisinya menjelajhi daerah-daerah di Asia  bagian Timur (CIna, India dan Indonesia).
Tahun 1721-1724  Marcopolo  melakukan perjalanan dalam rangka misi  yang diberikan oleh eh Paus Gregory X untuk menemui kaisar Kubilai Khan. Selanjautnya selama beberapa tahun Marcopolo tingal di Cina dan kemudian kembali ke Eropa. Dalam perjalanan pulang tersebut, Marcopolo menyinggahi Kalimantan dan Sumatera.
Catatan pengalaman dan perjalananya dituangkan dalam buku yag berjudul “The Travel” dan menjadi sebuah kisah yang memberikan informasi yang lengkap dan tidak pernah ada sebelumnya tentang dunia timur, sekaligus menjadi inspirasi bagi bangsa Eropa lainnya untuk mendatangi dan menjelajahi Samudera  ke daerah timur.

Baca juga tulisan pada link dibawah ini:

3.       Teori Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat
Pada abad pertengahan masyarakat Eropa  menanggap bahwa bumi adalah pusat dari tata surya (Teori Geosentris). Dalam teoriyang dikenalkan oleh Aristotelesdan Phytagoras  tersebut dikatakan bahwa matahari dan planet-planet lainnya bergerak mengelilingi bumi.

Pada tahun 1543, Copernicus mengemukakan sebuah pandangan baru berkaitan dengan alam semesta yaitu bahwa pusat tata surya adalah Matahari, dimana bumi dan planet-planet lainnya bergerak mengelilinginya. Teori ini juga didukung oleh iluwan lain yaitu, Galileo Galilei.


4.       Penemuan Kompas
Penemuan kompas mendorong orang untuk menjadi lebih berani melakukan pelayaran mengarungi samudera. Jika sebelumnya orang berlayar dengan menyisiri pantai, maka dengan bantua kompas orang dapat berlayar dengan jauh ke arah samudera luas tanpa takut akan kehilangan arah (disorientasi).

Sejarah penemuan dan perkembangan kompas secara lengkap bisa dibaca di link berikut ini:

5.       Semangat Reconquesta (balas dendam atas kekalahan dalam perang salib).
Kekalahan yang dialami oleh bangsa Eropa dalm perang salib, menyisakan dendam yang teramat dalam pada sebagian bangsa Eropa.
Dendam tersebut terus dipelihara dan diusahakan untuk bisa terbalaskan. Pelayaaran menjadi salah satu sarana bagi bangsa-bangsa Eropa untuk membalas dendam.
Setiap kapal Eropa dilengkapi dengan senjata berupa meriam. Selain untuk menjaga diri, meriam ini juga digunakan unutk menenggelamkan kapal-kapal pedagang Arab yang mereka temui dalam perjalanan menjelajahi samudera
Sejarah perang salib silahkan dibaca pada link berikut :
 https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Salib





Komentar

  1. Kolonialisme itu berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk dapatmengembangkan kekuasaan suatu negara atau wilayah yang diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya itu bertujuan untuk dapat mencapai dominasi ekonomi dari sumber daya, manusia, serta juga perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni pada umumnya merupakan daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah yang merupakan keperluan dari negara-negara yang melakukan kolonialisme.

    Imperialisme adalah suatu usaha memperluas kekuasaan suatu negara atau wilayah untuk dapat menguasai negara lain. Imperialisme tersebut dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yakni imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno itu berlangsung sebelum revolusi industri serta juga bertujuan untuk dapat mempunyai kekayaan (gold), dan mencapai kejayaan (glory), serta juga menyebarkan agama (gospel). Spanyol serta juga portugis ialah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris adalah negara yang menganut imperialisme modern.

    sedangkan Perbedaan kolonialisme dan imperialisme yaitu:

    1. Kolonialisme itu bertujuan untuk dapat menguras habis sumber daya (Resource) alam dari negara yang bersangkutan untuk dapat diangkut ke negara induk itu.

    2. Imperialisme bertujuan untuk dapat menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Resolusi? (2)

SITUS TAMBANG ORANJE NASSAU, CEROBONG UDARA KE MASA LALU (Sebuah Catatan Lawatan Sejarah Daerah Kalimantan Selatan)