BLUE OCEAN SHIFTING (1)
Beberapa kali konsep Blue
Ocean ini terlontar dalam pertemuan antara kami dengan yayasan, mendorong
saya untuk memilih buku ini dari rak display toko buku dan membawanya ke kasir
bersama majalah berbingkai kuning National Geographic edisi Indonesia terbitan
bulan Desember 2019.
Buku ini merupakan hasil kolaborasi dari dua orang profesor
penulis strategi bisnis dengan kualitas yang
diakui oleh dunia internasional yaitu
W.Chan Kim dan Renee Meuborgne. Sebelumnya mereka berdua menulis dan
memperkenalkan sebuah konsep strategi persaingan baru yaitu Blue Ocean Strategy yang menjadi
fenomena karena terjual jutaan copy diseluruh dunia (buku mereka yang ini saya
belum punya).
Secara sederhana saya memahami konsep Blue Ocean Strategy sebagai sebuah cara/sudut pandang baru dalam
dunia bisnis yang berbeda dari cara/sudut pandang yang umum berlaku, atau dalam
bahasa kekinian mungkin dikenal dengan istilah berfikir out of the box.
Berbeda dengan pendahulunya, buku ini mengupas dan
menunjukkan bahwa ada cara-cara praktis dan teruji yang dapat dipakai untuk mengantarkan
kita menuju konsep Blue Ocean secara
nyata dan sistematis, yang secara garis besar saya tuangkan dalam tulisan
dibawah ini.
JANGKAULAH MELEBIHI YANG TERBAIK (dengan mempertanyakan asumsi-asumsi lama).
Segala sesuatu apakah itu bisnis ataupun organisasi berjalan
diatas asumsi-asumsi umum, dan karena cenderung diterima begitu saja tanpa
dipertanyakan maka asumsi-asumsi tersebut menjadi sebuah dinding pembatas yang
sangat kuat dan mengurung siapapun yang terlibat didalamnya untuk berputar pada
lingkaran ruang tersebut.
National Youth Orchestra Of Iraq (NYOI) adalah sebuah
orkestra pemuda yang menyadari mereka mempunyai banyak keterbatasan jika
dibangun berdasarkan asumsi umum tentang sebuah orkestra (personel harus
mempunyai kemampuan yang mumpuni, instrumen musik canggih, dll). Alih-alih
mengikuti asumsi tersebut, NYOI dibentuk dengan menghimpun para pemuda Iraq
untuk memainkan musik-musik tradisional Kurdi dan Arab disamping musik-musik
klasik, berdasarkan asumsi baru yang mereka bentuk bahwa orkstra dibentuk
sebagai sebuah jalan perdamaian dan penhgargaan terhadap kebergaman budaya
etnik sehingga membentuk sebuah pasar /segmen konsumen baru .
Alih-alih terjebak dalam persaingan sempityang hanya
mengandalkan faktor harga untuk merebut pasar dalam industri alat pembuat
kentang goreng, Christian GORB dari Group SEB mencoba membalikkan keadaan
dengan mempertanyakan asumsi-asumsi lama dalam hal pembuatan kentang goreng,
bahwa cara membuat kentang goreng adalah dengan digoreng, serta untuk itu
diperlukan minyak goreng yang banyak.
Christian memimpin tim nya untuk mendesaian alat pembuat
kentang goreng tanpa mengoreng dan hanya
memerlukan satu sendok minyak untuk menghasilkan kentang goreng yang lezat
serta lebih rendah kalori bernama ActiFry (atas kelebihan dan kemudahannya
produk ini menjadi sangat laku dan mendatangkan keuntungan yang besar, serta
membentuk konsumen baru).
Dalam hal berbeda, Pemerintah Malaysia mencoba menentang
asumsi-asumsi umum dalam hal penanganan
kriminalitas dan para terdakwanya, alih-alih membangun penjara baru dan seperangkat
organisasnya (sebagaimana anggapan yang berlaku, karena semua pelaku tindak
kriminal harus dipenjara), mereka justru melakukan hal-hal kreatif dengan
memanfaatkan segala sumber daya yang ada.
Memaksimalkan lahan-lahan menganggur yang terdapat pada
setiap pangkalan militer untuk digunakan sebagai “penjara” dengan keamanan yang
sangat kuat sehingga lebih murah dalam hal biaya, dan yang kedua mereka
membentuk CRP sebagai bantuan untuk rehabilitasi narapidana kelas ringan,
dimana merkea diajari keterampilan bertani dan perikanan pada lahan-lahan milik
pangkalan militer dengan hasil yang bisa mereka jual dan tabung keutungannya,
serta diberi kesempatan untuk beriteraksi lebih banyak dengan keluarganya.
Kebijakan ini menjadikan para narapidan kelas ringan menjadi merasa
diperlakukan dengan adil dan dimaafkan secar sosial serta terlepas dari
pengaruh didikan dari para narapidana kelas berat, dimana hasil akhirnya adalah
redivisme menjadi berhasil ditekan.
Ketiga hal tersebut adalah contoh bagaimana terjadinya sebuah
pergeseran menuju samudera biru, yang mengantarkan pada hal-hal tidak terduga
dengan kesempatan positif jauh lebih luas. Pergeseran samudera biru bukanlah
sesuatu yang ajaib, melainkan sebuah proses sistemati yang bisa dilakukan oleh
siapapun.
Dengan diawali memetakan jalan dari samudera merah ke
samudera biru, tetapi juga memupuk kepercayaan diri dengan melibatkan orang
sejak awal sehingga semua merasa telibat dan memiliki tanggung jawab atas hasil
yang dituju.
Secara sederhana samudera biru adalah sebuah konsep yang
menunjukkan sebuah area persaingan/kebijakan baru yang lebih luas dan segar
dengan produk atau kebijakan yang menawarkan peningkatan nilai bagi pengguna
sekaligus berbiaya lebih murah bagi perusahaan atau pelaksananya.Dengan dua indikator
tersebut kebijakan samudera biru pastilah berujung pada adanya peningkatan
selling atau produktifitas.
Pergeseran samudera biru bukanlah sebuah langkah yang
tiba-tiba terjadi melainkan sebuah rangkaian sistematis yang dapat dijalankan
oleh siapa pun (dengan tentunya memasukkan unsur waktu, kerja keras dan
tentunya kesabaran).
Langkah pertama adala Mulai, dengan menentukan bagian atau produk apa yang akan kita garap untuk dibawa ke arah
samudera biru. Termasuk dalam hal ini adalah menetukan apakah produk atau
bidang tersebut termasuk dalam kategori mana: perintis (menawarkan
sesuatu yang baru), penetap( bersaing dengan menawarkan sedikit perubahan) atau pejalan
(sesuatu yang sudah stabil dan tidak menawarkan inovasi didalamnya.
Termasuk dalam tahap ini adalah Membangun Tim Samudra Biru Yang
Tepat yang beranggotakan 10-15 orang (tergantung
besarnya organisasi anda), yang berasal dan mewakili semua unsur dari
bidang/produk yang akan dibawa kearah samudera biru.
Langkah kedua yang dikerjakan adalah Pahami Dimana Anda Berada
Sekarang dengan menggunakan sebuah kanvas strategi yang menggambarkan
secara detil posisi anda dan kompetitor dalam sebuah bagan. Fungsi dari kanvas
ini adalah menunjukkan faktor kekuatan sekaligus kelemahan anda dibandingkan
dengan kompetitor.
Dalam pelatihan-pelatihan pengembangan diri dan motivasi,
kita sering diiminta melakukan afirmasi dalam bentuk memvisualisasikan secara
lengkap dan utuh suatu kondisi yang kita inginkan di masa depan, dengan harapan
visualisasi tadi menjadi suatu bagian alam bawah sadar yang menuntun kita untuk
mewujudkannya. Dalam proses menuju samudera biru, ini merupakan langkah ketiga,
yaitu membayangkan pada posisi apa kita dapat memenangkan persaingan.
Tahapan ini dilakukan dengan mengkaji secara mendalam posisi
produk anda pada konsumen, apa kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat
dipetakan secara jelas bagian mana yang akan dirubah menjadi keunggulan.
Berikutnya adalah menentukan
jalan yang tepat untuk mencapa hal (keunggulan) tersebut, sebagai langkah
keempat yang harus dilakukan. Dan langkah terakhir tentunya adalah melaksanakan
usaha nyata untuk meraih apa yang diharapkan sebagai sebuah pergeseran samudera
biru.
Komentar
Posting Komentar