PERANG DINGIN DAN PENGARUHNYA (1947-1991)

       Perang Dunia II diakhiri dengan kemenangan yang diraih oleh pihak Sekutu (AS, Inggris, Prancis, dan Uni Sovyet) dengan keberhasilannya menaklukkan Jerman dan Italia (Front Eropa) serta Jepang di Asia.


     Kemenangan pihak Sekutu terutama banyak disupport oleh Amerika Serikat dalam hal persenjataan dan tentara. Dari segi ekonomi Amerika Serikat banyak membantu negara-negara Eropa Barat untuk bangkit dari keterpurukan pasca perang.

     Uni Sovyet juga berperan besar dalam kemenangan pihak Sekutu terutama dalam front Eropa timur melawan Jerman. Dalam usahanya membebaskan Eropa Timur, Uni Sovyet menggunakan kesempatan tersebut untuk meluaskan pengaruhnya.

     Kondisi tersebut mengantarkan dunia pada munculnya dua kekuatan baru yag sangat berbeda dari segi ideology, yaitu Blok Barat yang dimotori oleh Amerika Serikat dengan haluan liberal-kapitalis, dan Blok Timur yang dimotori oleh Uni Sovyet dengan haluan ideologi Komunis.

     Dalam perjalanannya kedua blok ini saling bersaing dari segi politik, militer, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Kedua blok berusaha untuk menjadi yang terhebat dan terunggul dalam semua bidang.
Persaingan antara Blok Barat dan Blok TImur telah mengantarkan dunia pada ketegangan baru yang dikenal dengan istilah perang dingin (Cold War). Diawali dengan dibentuknya Pakta pertahanan  Atlantik Utara (NATO/North Atlantic Treaty Organization) oleh blok Barat sebagai usaha membendung pengaruh Uni Sovyet. Pembentukan NATO ini kemudian ditanggapi oleh negara-negara blok Timur dengan cara membentuk suatu organisasi serupa yang bernama Pakta Warsawa (1955).

     Secara aktif kedua blok tersebut berusaha menambah anggotanya tertuama dengan mendekati negara-negara yang baru merdeka (berdiri pada masa pasca perang dunia II di Asia dan Afrika serta Amerika. Pendeatan tersebut dilakukan dengan cara memberikan bantuan ekonomi kepada negara-negara baru tersebut.

     Pada Blok Barat (Amerika Serikat) bantuan ekonomi tersebut dilakukan melalui program Marshall Plan pada masa Presiden Truman dengan mengeluarkan dana sebesar US$ 17 miliar untuk 16 negara Eropa Barat. Sebagai tandingan Uni Sovyet menjalankan program Molotov Plan untuk membantu negara-negara Eropa Timur yang mengalami kerugian pasca PD II.

     Secara politis Marshall Plan dan Molotov Plan bertujuan mengikat negara-negara penerimanya untuk berada dalam lingkup pengaruh masing-masing blok pemberi bantuan. Efek dari kebijakan ini adalah terbentuknya aliansi negara-negara kapitalis-liberal dan negara-negara komunis yang saling berhadapan.

     Selama perang dingin terjadi kegiatan spionase (mata-mata) yang dilkukan oleh pihak intelijen dari kedua blok, yaitu CIA (Cetral Intellegence Agency) dan KGB (Komitet Gusudarstnebboy Bezopasnosti). 

      Kedua organisasi tersebut saling mengirimkan agen mata-matanya masuk ek daerah lawan untuk mencari informasi rahasia dari segala hal yang dimiliki oleh pihak lawan untuk selanjutnya disiapkan langkah antisipasi, termasuk juga merancang terjadinya aksi dan tindakan sabotase terhadap pihak lawan.

      Pada Tahun 1961 CIA membantu orang-orang perantauan dari Kuba untuk melakuakn serbuan ke Kuba yang dikenal dengan nama Insiden Teluk Babi. Di pihak lain Uni Sovyet memberikan dukungan kepada Fidel Castro (presiden Kuba) untuk menghadapi serangan tersebut.

      Di bidang persenjataan, perang dingin menyebabkan terjadinya persaingan dan perlombaan dalam hal pembuatan dan pemilikan senjata-senjata nuklir. Kedua blok membuat dan menempatkan rudal-rudal nuklirnya dengan moncong yang mengarah pada pihak lawan. Mengatasi keadaan ini, PBB kemudian membentuk suatu badan yang disebut Atomic Energy Commission untuk meredakan ketegangan.

     Persaingan kedua blok juga terjadi dalam program luar angkasa. Misi Sputnik yang diluncurkan Uni Sovyet pada 1957, ditandingi oleh AS dengan misi Explorer I, II Discover serta Vanguard pada 1958. Dan berlanjut dengan pengiriman misi manusia keluar angkasa serta misi ke Bulan.

     Perang dingin menyebabkan terjadi banyak perubahan dan konflik politik yang melanda negara-negara di dunia, seperti :
a. Jerman terpecah menjadi dua (Jerman Barat dan Jerman Timur); 1949
b. Revolusi Cina ;1949
c. Perang Korea ;1950-1953
d. Revolusi Kuba ; 1963
e. Perang Vietnam ;1957-1975


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Resolusi? (2)

SITUS TAMBANG ORANJE NASSAU, CEROBONG UDARA KE MASA LALU (Sebuah Catatan Lawatan Sejarah Daerah Kalimantan Selatan)